Lokasi Wahana Kampung Datuk di atas hamparan 1 hektar tanah milik pribadi pak Kamarudin.
Lahan ini ditanami ada sekitar 60 pohon cempedak yang berbuah pada setiap tahunya.
Beliau berpikir bahwa hasil tahunan hanya bisa didapat 5-10 juta permusim.
Tentu bisa dimaksimalkan jika di areal tersebut dijdikan tempat bermain dan edukasi bagi anak-anak, serta tempat nongkrong bagi para pencari wisata alam yang atraksi utamanya keindahan dan kesejukan.
Lokasi ini juga tidak jauh dari kolam pemandian air panas. Jika dari jalan Nasional hanya sekirar 5,5 KM.
“Dapat kita bayangkan jika tempat santai, mainan dan kuliner 3 ankatan bisa kita kolaborasi, sungguh sangat luar biasa, karna disamping ingin mengembangkan potensi pariwisata skala desa, kita jga ingin kolaborasi wisata sekala Kecamatan Betara,” ujarnya.
Kenapa demikan, dimana desa tetangga punya potensi yang saling melengkapi, seprti desa Muntialo punya Embung Wisata, Kelurahan Mekar Jaya punya Grai Kopi, wisata Jembtan Bungkuk Mancing Mania Desa Lubuk Terntang dan lainnya.
“Maka tidak mustahil Betara akan menjadi pusat wisata di Kab. Tanjung Jabung Barat jika desa-desa mengelola secara maksimal,” kata Kamarudin mantan Datk Periode 2013-2019 itu.
Beliau mengatakn pihaknya terbuka jika pihak swasta ingin bergabung investasi dalam penyediaan permainannya dengan bagi hasil 50%.
“4incian 20% sewa lokasi, 30% untuk petugas yang jaga,” ujarnya.
Demikian juga bagi pedagang makanan diperbolehkan berjualan.