Terpantau Padat, Lancar dan Terkendali, Dirlantas Polda Jambi Turut Pantau Pos Pengamanan dan Pelayanan  Pengangkut Pasir Dan Sawit,Diduga Kuat Penyebab Amblasnya Jembatan Pulau Betung Penghubung Kecamatan Pemayung Dandim 0415/Jambi Ikuti Prosesi Korps Rapot Kenaikan Pangkat Pastikan Mudik Nyaman dan Aman, BPJN Jambi Targetkan Perbaikan Jalan Nasional Zero Lubang Peduli Lingkungan, Ditpolairud Polda Jambi Bersih-bersih Sampah di Sungai Batanghari

Home / Berita / Pemerintahan / Provinsi Jambi

Sabtu, 3 Desember 2022 - 14:30 WIB

Cinta Segi Enam Yang Tak Harmonis : Curhatan Mahasiswa Tentang Batu Bara



Segi pertama pemerintah pusat.

Setelah diduga banyaknya Mala praktek penyelewengan perizinan di daerah, pemerintah pusat menilai penyelewengan tersebut akan menghambat investasi guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Sehingga, pemerintah pusat mengambil alih pengeluaran izin tersebut tidak lagi di pemerintah daerah melainkan terpusat di kementrian pemerintahan pusat. Namun, hal ini kembali menimbulkan permasalahan baru, yaitu terkesan ugal-ugalan dan menerabas apapun asalkan investasi jalan terus. Mengapa demikian, ya itu tadi permasalahan angkutan yang tidak diperhitungkan dengan kemampuan penampungan jalan sehingga muncul kemacetan yang menjadi permasalahan utama. Tentu, pemerintah pusat sangat terbatas untuk mengetahui permasalahan ini dibanding pemerintah daerah, namun, pemerintah daerah menjadi sasaran empuk kemarahan pihak yang di rugikan.

Segi kedua, yaitu pemerintah daerah.

Dengan keterbatasan wewenang, PEMDA Hanya mampu menghadirkan solusi yang bersifat hanya dosis penenang sementara.

Contoh saja ketika mahasiswa melakukan demonstrasi terkait kematian beberapa mahasiswa yg di sebabkan oleh angkutan batu bara. Pemda kemudian mengeluarkan peraturan maksimum tonase dan jam operasi angkutan.

Sejenak permasalah itu redam, namun tidak berselang lama, kembali sopir batu bara berduyun-duyun datang ke kantor gubernur Jambi untuk menyuarakan aspirasinya. Lalu apa yg di lakukan pemerintah?

Melonggarkan aturan sehingga tidak terlalu ketat. Di samping itu, karena begitu seksi isu tentang batu bara ini kepala daerah yang tentu sebagai makhluk politik kerap kali ini menganggap ini sebagai market masa untuk memenangkan pilkada. Sehingga datang lah ia dengan sosok yang menjanjikan solusi terhadap permasalahan ini, Syahdan ia mendapat simpati dari sebagian besar masyarakat. Namun, dengan kondisi wewenang dan minimnya anggaran APBD Jambi telah niscaya semua itu hanya dongeng sebelum tidur saja.

Segi yg ketiga, masyarakat terdampak.

Masyarakat yang terdampak angkutan batu bara ini mengalami dua persalahan utama, yaitu : kemacetan lalu lintas dan volusi debu. Masyarakat yang mengalami ini tentu mereka yang berada di sekitar lintasan transportasi batu bara.

Masyarakat ini cendrung tidak terorganisir, sehingga kemarahan mereka kerap kali di temukan secara spontan saat mereka habis kesabaran. Sering kita dapati sopir angkutan menjadi sasaran mereka, padahal sopir dan mereka sama-sama masyarakat, sekedar berbeda posisi dan kebutuhan. Kemarahan masyarakat yang demikian itu dapat di maklumi karena mereka tidak mempunyai kemampuan memobilisasi masa dan melaksanakan demontrasi dalam suatu waktu seperti ormas ataupun mahasiswa.

Baca Juga...  Jika Mau Dua Periode, Al Haris Harus Pandai Rawat Tim Maupun Pendukung

Share :

Baca Juga

Berita

Hati-hati Penipuan Ada Oknum Mengatasnamakan Dirreskrimsus Polda Jambi

Batanghari

10 Orang Pelaku Pemerkosaan Akan Disidangkan Kejaksaan Negeri Batanghari

Berita

Dirut Bank Jambi Yunsak El Halcon Dikukuhkan Sebagai Ketua Forum TJSBLU/CSR Provinsi Jambi

Berita

BPJN IV Jambi Cor Jalan di Simpang Tanjung Lumut dan Simpang Gado-gado

Berita

Jumat Curhat Bersama Kapolda, Amsindo Jambi Berikan Penghargaan Kepada Irjenpol Rusdi Hartono

Berita

Di Duga Nepotisme , Warga Mendalo Laut Akan Laporkan Panwascam Jaluko ke DKPP.

Batanghari

Sambutan Masyarakat Desa Serasah Tentang Sosialisasi dan Pelatihan Briket dan Digital Marketing yang dilakukan oleh Tim PPK ORMAWA MISETA

Berita

Bupati Anwar Sadat, Pantau Kedatangan Kafilah MTQ di Kantor Kemenag dan Balai Adat Tanjabbar