Peduli Lingkungan, Ditpolairud Polda Jambi Bersih-bersih Sampah di Sungai Batanghari Jelang Buka Puasa, Dansat Brimob Polda Jambi Turun ke Jalan Bagikan Takjil ke Pengendara  Komitmen Tanpa Batas, BPJS Kesehatan Berikan Layanan JKN Selama Libur Lebaran Sambangi Masjid Pasar Angso Duo, Ditpolairud Polda Jambi Gelar Buka Puasa Bersama Anak-anak Masjid Al-ikhlas. BERIKAN LAYANAN KESEHATAN KEPADA MASYARAKAT, DITPOLAIRUD POLDA JAMBI GUNAKAN KAPAL PATROLI SEBAGAI KLINIK TERAPUNG

Home / Berita / Pemerintahan / Provinsi Jambi

Sabtu, 3 Desember 2022 - 14:30 WIB

Cinta Segi Enam Yang Tak Harmonis : Curhatan Mahasiswa Tentang Batu Bara



Segi keempat, masyarakat pekerja

Harus di sadari pula, semua pekerja terutama sopir batu bara itu merupakan masyarakat yang di benturkan dengan kebutuhan hidup dan mata pencaharian. Masyarakat pekerja ini, secara hati nurani mereka menyadari permasalahan yang muncul, namun terbentur dengan kenyataan posisi mereka sebagai pekerja adalah posisi untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mereka terkadang deperhadap-hadapkan dengan sesama masyarakat yang terdampak.

Segi kelima, pengusaha tambang

Untuk segi yang ini mudah saja di Anasir dasar dalam tindakan mereka yang tidak lain kecuali “keuntungan”. Lantas apakah mereka mutlak melakukan kesalahan?

Tidak dapat juga dikatakan begitu, karena mereka tidak menambang secara ilegal, melainkan sudah melalui izin yang mereka minta kepada negara.

Segi keenam, sipil society

Sipil society ini terdiri dari MAHASISWA, ORMAS, OKP, LSM, dan Pers. Keseluruhan dalam segi ini pada dasarnya siap berhadapan-hadapan dengan pemerintah jika ia berbanding lurus dengan permasalahan ditengah masyarakat.

Meski, terkadang terselip maksud terselubung di dalamnya yang bisa saja berupa eksistensi, gertakan, atau bahkan terkadang tunggangan dari sekelompok oknum yang punya kepentingan.
Jika di kerucutkan, masalah utama baru bara di provinsi Jambi ini sebenarnya hanya satu : yaitu kemacetan, sehingga solusinya juga cuma satu : yaitu bangun jalan. Jika itu dirasa berat dihadirkan dalam waktu dekat maka satu-satunya solusi adalah menghitung ulang jumlah produksi dan jumlah angkutan di persamakan dengan kemampuan jalan sepanjang lintasan agar tidak terjadi kemacetan.

Tidak hanya dihitung, jumlah angkutan yang tentunya berlebih pada hari ini harus di kurangi jumlahnya, bukan hanya muatannya.

Jika itu dilakukan maka disitu pulalah pembuktian keberpihakan pemerintah kepada masyarakat. Namun jika tidak, maka tidak dapat ditepis lagi bukti keberpihakan pemerintah kepada korporasi yang akan memunculkan kemarahan rakyat secara terus menerus.*

Penulis :
Muhammad Putra Ramadhan (Wakil Gubernur Dema Fakultas Syariah & Hukum UIN STS Jambi) (*)

Baca Juga...  Kapolda Jambi Berserta Ajudan Sudah DiPerkenankan Pulang Ke Jambi Dari RS Kramat Jati

Share :

Baca Juga

Berita

Mohammad Indrawan Husairi, Anak Seberang Kota Jambi yang Sukses Berkiprah di Jakarta, Ini Sosoknya

Berita

Menerima Remisi HUT RI ke-77, Tiga WBP Lapas Kuala Tungkal Bebas

Berita

Hari Jadi Kabupaten Tanjab Barat Ke 57,Dinkes Hadir Melayani Masyarakat

Berita

Breaking News !!!! Polri Resmi Tahan Istri Ferdy Sambo , Komisi III DPR Apresiasi Kapolri soal Putri Ditahan: Demi Keadilan

Berita

Izin PT SAS Mati, Anak Sungai Ditutup untuk Bangun Stockpile Batu Bara, Amirullah: Izinnya dari Provinsi

Berita

Menyedihkan… Diduga Video Jenazah Pasien Covid-19 di Telantarkan

Berita

Lapas Kelas II/A Jambi Terima 4 Orang Titipan Tahanan KPK !! Berikut Nama Namanya!!

Berita

Angkutan Batu Bara Kembali Beroperasi,Ini Kata Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono