Kembali Menyala Ledakan Sumur Bor Hutan Senami,Mengheboh Kan Masyarakat Batang Hari Pimpin Ketua DPRD Provinsi Jambi, Ini Sosok Politisi Muda Muhammad Hafiz Fattah Peserta Sharing Session BPJN Jambi Antusias Dapatkan Transfer Ilmu Geofoam di Tol Baleno Seksi 3 Jambi Kasat Reskrim Polres Batanghari Unit IV PPA, Kembali Ungkap Kasus Tindak Pidana Persetubuhan  Kerap Terjadi Kemacetan di Jembatan Auduri 1, Dirlantas Polda Jambi bersama Stakeholder Survei Penyebab Kemacetan dan Berikan Solusi

Home / Berita / korem Gapu 042 / Provinsi Jambi

Minggu, 28 Agustus 2022 - 01:40 WIB

Danrem 042/Gapu Menghadiri High Level Meeting TPID Provinsi Jambi

Publishnews.id – | JAMBI | – Komandan Korem 042/Gapu Brigjen TNI Supriono, S.IP., M.M menghadiri Higt Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah ( TPID ) Provinsi Jambi yang digelar di Gedung Lantai 2 Mahligai Bank 9 Jambi, Sabtu ( 27/08/2022)

Rapat yang dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian tersebut dibuka langsung oleh Gubernur Provinsi Jambi Dr. H Al Haris, S.Sos,. M.H.

Dalam sambutannya, Gubernur Jambi menyampaikan bahwa Provinsi Jambi kembali menggelar High Level Meeting tahun 2022 dengan tema “Penguatan Sinergi Pengendalian Inflasi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jambi” guna berkomitmen dalam pengendalian inflasi di Provinsi Jambi.

High Level Meeting dilaksanakan sebagai upaya untuk mereview inflasi di Provinsi Jambi dan merumuskan strategi pengendaliannya.

Hal Ini diperlukan sebagai upaya menjaga stabilitas harga sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Dari pertemuan ini kita sepakat untuk menjaga pengendalian inflasi di Provinsi Jambi, dimana sebelumnya telah dilaksanakan penandatanganan komitmen bersama Pemerintah Provinsi Jambi dan Bank Indonesia dengan Pemerintah Kabupaten/Kota pada Selasa (14/06/2022) lalu,” jelas Al Haris.

Lebih lanjut, Gubernur Jambi saat memberi pemaparan terkait kondisi ekonomi dan inflasi di Provinsi Jambi saat High Level Meeting, bahwa komitmen pertama terkait pengendalian inflasi ini, yaitu menjaga inflasi sesuai koridor 4K, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif.

Komitmen kedua, yakni merealisasikan kerjasama antar daerah untuk bahan pangan dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan. Ketiga, rutin mengadakan pertemuan setiap bulannya di seluruh kabupaten/kota untuk mengulas kembali perkembangan harga dan mencari solusi agar harga stabil.

“Semua ini ditujukan untuk kesejahteraan rakyat dan mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” ungkapnya.

Gubernur Al Haris juga menjelaskan kondisi harga komoditas unggulan di Provinsi Jambi saat ini, khususnya petani kelapa sawit belum merasakan kenaikan TBS meski keran ekspor kembali dibuka. Tren kenaikan TBS yang masih belum stabil sangat mempengaruhi perekonomian petani di Jambi yang 60 persennya merupakan petani sawit.

Kekhawatirannya terkait dampak dari adanya beberapa perusahaan batu bara yang diberikan sanksi oleh Kementerian Negeri Sumber Daya Mineral (ESDM) karena angkutannya yang bermasalah, ungkap Al Haris.

“Kita khawatir bahwa akan terjadi inflasi yang tidak terkendali di Provinsi Jambi. Otomatis kalau inflasi signifikan, maka dikhawatirkan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Jambi”.


“Kita ingin tingkat inflasi di Jambi dari semua Kabupaten/Kota bisa dikendalikan, paling tidak harga komoditi penyumbang income perkapita keluarga Jambi yang perlu dipertahankan,” imbuhnya.

Dirinya meminta kepada pihak terkait untuk selalu memonitor setiap perkembangan ekonomi dan gejolak ekonomi di Provinsi Jambi.

“Kalau kita sering berkoordinasi paling tidak kita mengecilkan masalah masyarakat yang terdampak inflasi daerah. Terimakasih Bank Indonesia yang selalu aktif dan responsif terhadap dinamika ekonomi di Jambi,” pungkas Gubernur.

Pada kesempatan yang sama, Mendagri Tito Karnavian yang hadir pada acara tersebut turut memberikan masukan kepada TPID Provinsi Jambi.

Dirinya mengatakan, TPID Provinsi Jambi dapat melakukan pengendalian inflasi pada bahan pangan, salah atau upaya yang dapat dilakukan dengan menyediakan pasokan ikan nila sebab berdasarkan analisa BI dan BPS, bahan pangan pemicu inflasi di Jambi antara lain bawang merah dan ikan nila.

Baca Juga...  Motor Vs Truk ,Satu Orang Warga Pemayung Meninggal Di Tempat


“Kalau untuk bawang merah secara iklim mungkin tidak cocok, saya kasih masukan yang mungkin realistis dan cepat dikerjakan, serta tingkat keberhasilan tinggi adalah dengan menyediakan pasokan ikan nila lebih baik lagi sehingga lebih stabil,” sarannya.

“Upaya lain yang bisa dilakukan TPID, yakni dengan terus menjalin kerjasama antar daerah,” tandasnya.

Sebelum acara Higt Level Meeting,TPID Provinsi Jambi di Bank 9 Jambi,dilaksanakan penandatangan oleh Mendagri Prasasti Gedung baru Bank 9 Jambi.

Baca Juga...  Idul Adha 1444 H, Golkar Provinsi Jambi Sembelih 7 Ekor Hewan Qurban Untuk Masyarakat

Tampak hadir dalam acara Higt Level Meeting di lantai 2 Bank 9 Jambi, Forkopimda Pemprov Jambi, Bupati dan Sekda Kerinci, Pj Bupati Muaro Jambi, Wabup dan Sekda Tanjabbar, Wabup dan Sekda Tanjabtim, Sekda Tebo, Sekda Bungo, Sekda Sarolangun, Kepala BPS Prov Jambi dan Kepala Perum Bulog Jambi.

Otentikasi : Penrem 042/Gapu

Share :

Baca Juga

Berita

Sepak Bola Di Tebo Berakhir Ricuh Sesama Suporter, Satu Suporter Tewas

Berita

Diduga Menyetubuhi Anak Dibawah Umur, Seorang Pemuda Diamankan Polres Sarolangun

Berita

Pengamanan Pilkades Serentak 2022, Polres Tanjabbar Terjunkan 265 Personel

Berita

Sosok Aipda Sunaryo Bhabinkamtibmas Polres Sarolangun Hibahkan Tanah Pribadinya Untuk Pembangunan Kantor Desa Pemekaran baru

Berita

Danrem 042/Gapu Gandeng Pengusaha Lokal Salurkan Program CSR Untuk Pendidikan Anak Yatim di Tanjab Barat

Berita

Cek Menu Terbaru Rumah Kito Luncurkan Menu Nusantara

Batanghari

Tau Dak Kamu lur!! 37 Kades Terpilih Besok Akan Di Lantik Bupati Batanghari

Berita

Hadapi Liga Tiga Asprov PSSI Provinsi Jambi, PS Persijam Kota Jambi Gelar Launching Team