Penandatanganan Perjanjian Kinerja, Komitmen Bersama serta Pakta Integritas Kanwil DitjenPAS Jambi dengan Kepala Unit Pelaksana Teknis tahun 2025 Jalan Pemda Di Desa Pulau Betung Hancur Lebur, Ketegasan Kades Dipertanyakan Pembukaan Santri Bagi Warga Binaan dalam Rangka Meningkatkan Pembinaan Kepribadian Warga Binaan Lapas Kelas IIB Muara Tebo Antusias Melaksanakan Belajar Paket B dan C Berikan Piagam, DPC Granat Apresiasi Polres Tanjab Barat ungkap Kasus Narkoba

Home / Pendidikan

Rabu, 11 Agustus 2021 - 22:42 WIB

Demi Sekolah Daring, Anak SD/ SMP Ini Harus Pergi Hutan dan Perbukitan

PublishNews.id – Di masa Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak terhadap sektor perekonomian. Namun sektor pendidikan pun terdampak, untuk mengurangi penyebaran virus Corona tersebut pun Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka diganti dengan sistem atau online atau daring.

Hingga saat ini pun sejumlah siswa, dan mahasiswa yang tengah menuntut ilmu masih mengikuti pembelajaran secara daring.

Mungkin bagi siswa yang berlokasi diperkotaan tidak mengalami kendala selama mengikuti pembelajaran yang dilakukan secara online atau pun daring melalui beberapa aplikasi tertentu.

Namun, berbanding terbalik dengan sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kampung Cihalimun, Cikurutug, dan Dayamekar, Desa Mekarsari, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur.

Sejumlah siswa tersebut harus pergi ketengah hutan di perbukitan Kecamatan Naringgul untuk mendapatkan signal agar dapat mengikuti pembelajaran online atau daring.

Meskipun tidak jauh dari permukiman warga sekitar, namun untuk mendapatkan signal yang kuat para siawa itu terpaksa harus menempuh jarak sejauh satu kilomter dengan berjalan kaki.

Memang kondisi lingkungan di Kecamatan Naringgul masih asri dan sejuk, namun bukan pemandangan indah yang dijumpai mereka, tetapi lokasi yang sering dijadikan titik untuk belajar daring tersebut dikelilingi pohon bambu serta Tempat Pemakaman Umum (TPU).

Baca Juga...  Kapolsek Muara Tembesi Terima Penyerahan Senpi Rakitan dari Warga

“Terpaksa harus ke sini (tengah hutan) karena disekitar rumah tidak ada sinyal internet. Saya sama teman teman terpaksa harus mendatang kesini setiap hari untuk mengikuti belajar daring,” kata Azril (11) siswa kelasa 5 di Siswa SDN) Riunggunung.

Dirinya dan beberapa teman lainnya terpaksa harus berjalan kaki sejauh satu kilomter demi mengikuti pembejalaran daring, karena kalau tidak mereka bisa ketinggal materi yang diberikan masing – masing gurunya.

“Karena Azril dan teman teman harus mengikuti belajar daring online kalau tidak nanti bisa ketinggalan pelajaran dan pak guru bisa marah nantinya,” katanya.

Meski ditengah keterbatasan fasilitas penunjang untuk belajar, namun Azril dan teman – teman tidak akan patah semangat untuk terus belajar, demi menggapai cita – citanya. Bahkan mereka berkeinginan ingin melanjutkan sekolah di Kota hingga perguruan tinggi.

Baca Juga...  Sekolah di Batanghari Masih Kekurangan Pengawas

Kepala Dusun Cihalimun, Cikurutug, Desa Mekarsari, Setiawan mengatakan, ada sebanyak 10 siswa terdiri dari siswa SD maupun SMP yang hampir setiap hari pergi ketengah hutan untuk mencari sinyal internet demi mengikuti belajar daring.

“Seperti kondisi di Kampung Dayamekar, Cihalimun dan Cikurutug, Desa mekarsari itu Jelas jelas Blank Spot tidak terlingkupi oleh sinyal komunikasi. Baik untuk komunikasi analog seperti jaringan telepon atau komunikasi digital seperti jaringan internet,” katanya.

Kesulitan jaringan internet tersebut pun tidak hanya dirasakan oleh siswa yang tengah mengikuti belajar daring. Namun sejumlaj warga pun kesulitan dalam melakukan komunikasi melalui telepon genggam.

Setiawan beraharap, pemerintah daerah maupun dinas dan intani terkait untuk segera memberikan fasilitas penunjang, agar sejumlah siswa dapat mengikuti belajar daring tanpa hambatan. Selain itu juga nantinya komunikasi masyarakat pun akan berjalan lancar.

“Disituasi pandemi saat ini, memang sangat menyulitkan, apalagi anak anak yang masih sekolah harus belajar secara daring. Oleh karena itu pemerintah untuk segera memfasilitasinya,” ucapnya.

(Suara.com)

Share :

Baca Juga

Berita

Surat Terbuka Untuk Kepsek SMA dan SMK di Jambi, Disdik Keluarkan Surat Larangan Pungutan dalam Bentuk Apapun

Berita

Al Haris Minta Kadis Pendidikan Bekerja Sunguh-sunguh

Berita

Seleksi Observasi 700 Guru Honorer Tanjabbar Lulus Seleksi Bahan PPPK Formasi Guru

Pendidikan

Nadiem Makarim Bermalam Dengan Orang Rimba Taman Nasional Bukit Duabelas

Berita

8 SMP Deklarasikan SRA, Harapan Wabup Tanjabbar Sekolah Mampu Ciptakan BARIISAN

Kesehatan

Tingkatkan Derajat Pendidikan dan Kesehatan, Fadhil Arief: Kita Coba Hal Baru

Berita

Program Kerja Kadis Dikbud Muaro Jambi, Urutan 2 Bikin Repot Guru Punya Kebiasan Ini

Pendidikan

Diamanahkan Ayahnya Jaga Pesantren Az Zikra, Alvin Faiz Malah Mundur