Kompi 3 Satbrimob Polda Jambi Diterjunkan Bantu Evakuasi Warga Terdampak Longsor di Senyerang Tak Ikuti Aturan Angkutan Truk Batubara Masih Ngeyel Lebihi Tonase, Dirlantas Polda Jambi : Kami Hentikan Sementara Waktu Ditreskrimsus Polda Jambi Dalami kasus 16 Orang WNI Kelahiran Jambi Diduga Di Jadi Kan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Kuala Lumpur Kasatlantas Muaro Jambi Tilang Truk Batu Bara Langar Jam Oprasional Sempat Virall !!!! Truk Batu Bara Kerap Terjadi Kemacetan, Pola Angkutan Batubara di Rubah

Home / Ekonomi / Saham

Rabu, 11 Agustus 2021 - 17:28 WIB

Ekonom: Investor Harus Hati-hati Investasi di Saham Startup Seperti Bukalapak

Logo bukalapak

Logo bukalapak

PublishNews.id – Ekonom dari Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adinegara menyatakan investor harus berhati-hati dalam berinvestasi di saham-saham Startup seperti Bukalapak.

Dia menjelaskan, investor perlu memperhatikan dan memikirkan secara matang dalam berinvestasi di saham startup.

Pasalnya, lanjut Bhima, perusahaan startup rata-rata belum mendapatkan keuntungan, sehingga investor tidak bisa mengharapkn dividen.

“Dan berharap pada capital gain yaitu selisih karena kenaikan harga saham, jadi dia (investor) mendapatkan di situ,” ujar Bhima saat dihubungi, Rabu (11/8/2021).

Selain itu, tutur Bhima, karena mendapatkan dana dari pasar modal, sehingga harus meningkatkan layanannya kepada konsumen.

Jika tidak, Bhima memperkirakan, bisa terjadi kembali dot com bubble atau yang menjadi saham spekulatif, karena prospeknya terlalu dibesar-besarkan.

Baca Juga...  Gubernur Jambi Al Haris Serahkan Bangun 4 Ton Beras Kepada Anak Yatim Piatu

“Terlalu dibesar-besarkan prospeknya, sehingga terjadi koreksi yang dalam dan mengganggu pasar modal,” ucap dia.

Namun demikian, Menurut Bhima, saat ini memang momentum perusahaan startup harus mencari dana dari pasar modal.

“Tahun 2021 ini momentum startup yang ingin mencari pendanaan publik khususnya IPO, kenapa, ketika adanya pembatasan sosial yang lebih ketat, dan kasus positif yang masih tinggi, masyarakat lebih banyak konsumsi secara online, startup ini berada di tahun keemasan,” kata dia.

Untuk diketahui, Pergerakan saham PT Bulapakak.com Tbk (BUKA) memerah. Bahkan pergerakan harga saham BUKA menyentuh Auto Reject Bawah (ARB).

Berdasarkan data RTI, selama Selasa kemarin saham BUKA anjlok 6,76 persen atau 75 poin di harga Rp 1.035 per lembar saham.

Baca Juga...  Datangi Perahu Warga, Ini Yang Dilakukan TP PKK Provinsi Jambi

Menanggapi hal tersebut, Analis dari Panin Sekuritas, William Hartanto mengatakan, penurunan harga saham BUKA ini diakibatkan tekanan jual asing, sehingga membuat harga saham bisa sentuh ARB.

Selain itu, anjloknya harga saham BUKA juga adanya aksi ambil untung para investor.

“Menurut saya, tekanan jual asing ya, ini lumayan besar terjadi sejak hari pertama listing. Dan sebagian pelaku pasar yang melakukan profit taking juga karena sudah profit posisinya,” ujar William.

Namun, VP Corporate Affairs PT Bukalapak.com Tbk Siti Sufintri Rahayu menegaskan, transaksi saham Bukalapak di bursa saham setelah melakukan listing murni merupakan mekanisme pasar.

Sumber: Suara.com

Share :

Baca Juga

Ekonomi

Petani Sawit Bersyukur, Harga TBS Kelapa Sawit Terus Meroket

Berita

Gelar Rapat Tindak Lanjut Harga TBS, Pemprov Jambi Tetapkan Harga TBS Rp. 2.600

Daerah

Tingkatkan Promosi, Ketua TPP PKK Provinsi Jambi Ajak PKK Kabupaten/ Kota Masuki Pasar Digital

Berita

Peternak Ikan Desa Pematang Jering Dambakan Adanya Dermaga Dan Pelabuhan

Berita

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Minta Pekan Depan Harga TBS Sawit Di Atas Rp.2.000 Perkilogeram

Berita

PTPN VI dan Pemprov Jambi Tandatangani MoU Pengembangan SDM Sektor Perkebunan

Ekonomi

Gratis Isi Bensin Asal Namanya Sama dengan Peraih Emas Olimpiade Ini

Ekonomi

Bupati Anwar Sadat Hadiri Panen Jahe: Ayo Ibu-ibu Semangat Berkreatifitas