Publishnews.id – Bagi masyarakat Kabupaten Batanghari sangat mengenal Muhammad Fadhil Arief yang saat ini sebagai orang nomor satu di Bumi Serentak Bak Regam ( Kabupaten Batanghari). Tidak hanya di Kabupaten Batanghari, pria kelahiran 1 Juni 1975 juga dikenal oleh masyarakat Provinsi Jambi, apalagi saat ini Fadhil Arief juga menjabat sebagai Ketua DPW PPP Provinsi Jambi.
Namun, tidak banyak orang tau seperti apa perjalanan hidup putra asal Desa Terusan, Kecamatan Muara Bulian, Batanghari sebelum menjadi terkenal saat ini. Hanya orang-orang tertentu saja yang mengetahui sejarah hidup cucu Guru Sukur tersebut.
Salah seorang tokoh masyarakat Desa Danau Embat, Kecamatan Marosebo Ilir, Batanghari H .Syukur (56) cukup mengenali sosok Fadhil Arief sejak puluhan tahun lalu. Karena saat itu Fadhil Arief sering masuk ke Desa Danau Embat saat masih single ( belum berkeluarga).
Kepada Kabarjambikito.com H Syukur menceritakan, bahwa dirinya mengenali Muhammad Fadhil Arief sekitar tahun 1994 -1994. Pada waktu itu, Fadhil Arief yang masih membujang menjadi toke duku.
” Waktu itu Fadhil Arief masih bujangan (single) , beliau membeli duku di Danau Embat ini. Dan saya yang jadi teman bisnis membeli duku di sini,” ungkap H Syukur, Minggu (15/5/2022).
H Syukur melanjutkan, pada masa itu jalan di Danau Embat tidak seperti saat sekarang, yang mana jalan masih tanah belum ada aspal. Sementara saat itu, kalau mau ke Pasar Tembesi atau Kota Bulian tidak bisa melewati jalan. Karna jalan pada zaman itu sangat buruk, belum lagi semak kiri kanan jalan.
” Kalau mau ke kota Muara Bulian atau ke Pasar Tembesi harus melewati jalur sungai batanghari, menaiki motor ketek,” ungkap H Syukur.
H Syukur menuturkan, adapun Fadhil membeli duku juga harus lewat jalur sungai dengan mengunakan motor ketek dari. Dan saat itu buah duku di masukan ke dalam kotak yang akan di jual ke Kota Bandung mengunakan mobil truk.
” Saya membawa kotak ke bawah pohon duku, setelah di sortir duku tersebut di masukan ke kotak, dan dikirim lewat motor ketek. Harga duku saat itu sekitar Rp 1000 perkilo,” terang H Syukur.
Lagi asyik asyik bercerita, mobil Fadil Arief lewat untuk memenuhi undangan resepsi pernikahan Yusuf di Danau Embat.
” Itu Bupati Fadhil Arief,” sebut H Syukur saat mendengar klakson mobil mobil Fadhil Arief melintas di depan rumahnya.
H Syukur Kembali melanjutkan ceritanya, ada yang membuat sosok Fadhil Arief yang hingga saat ini masih tetap di ingat. Yakni ketawa Fadhil Arief yang memang jadi ciri khas sejak dahulu.
Kata H Syukur, pernah saat ini Fadhil Arief mengalami kerugian saat menjual duku ke Bandung. Namun Fadhil Arief tetap saja dibawa enjoy.
Pada saat memang pohon duku masih sangat banyak di Kabupaten Batanghari, hampir setiap desa ada pohon duku. Tapi sejak beralasan tahun ini pohon duku sudah banyak mati. Mungkin ini juga termasuk teguran dari Allah terhadap kita semua.
” Fadhil itu memang seperti itu dari dulu, walaupun bisnis duku mengalami kerugian, beliau tetap ketawa lepas. Memang gak pernah berubah beliau, ” sebut H Syukur.
Tambah H Syukur, Fadhil sejak dulu tidak mempunyai sifat sombong dan ramah. Mungkin itulah Allah takdir jadi Bupati Batanghari.
” Karena sosok pemimpin memang sudah ada dalam dirnya. Untuk itu kita masyarakat harus terus dukung program beliau demi kemajuan Batanghari kita,” tutur.