Penandatanganan Perjanjian Kinerja, Komitmen Bersama serta Pakta Integritas Kanwil DitjenPAS Jambi dengan Kepala Unit Pelaksana Teknis tahun 2025 Jalan Pemda Di Desa Pulau Betung Hancur Lebur, Ketegasan Kades Dipertanyakan Pembukaan Santri Bagi Warga Binaan dalam Rangka Meningkatkan Pembinaan Kepribadian Warga Binaan Lapas Kelas IIB Muara Tebo Antusias Melaksanakan Belajar Paket B dan C Berikan Piagam, DPC Granat Apresiasi Polres Tanjab Barat ungkap Kasus Narkoba

Home / Politik

Selasa, 17 Agustus 2021 - 19:47 WIB

Kader PDIP Kian Berani Kritik Presiden Jokowi: Terjajah Kepentingan Asing

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi. (istimewa)

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi. (istimewa)

PublishNews.id – Presiden Joko Widodo kembali mendapat kritikan dari internal partai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Kritikan itu semakin gencar dilayangkan ke pemerintah.

Menyadur dari Hops.id, kritikan terbaru disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (Sekjen DPP) PDIP Hasto Kristiyanto yang menyoroti soal pembangunan kemandirian bangsa Indonesia khususnya di bidang kesehatan.

Hasto menilai, pemerintah Republik Indonesia (RI) masih harus bekerja keras untuk mewujudkan fasilitas dan pelayanan kesehatan di Indonesia yang mandiri.

Padahal Indonesia sudah berusia 76 tahun, namun Hasto keheranan dengan sejumlah temuan kesehatan yang ada saat ini.

Sebagai contoh, kata Hasto, untuk mendapatkan paracetamol dan cairan infus saja masih impor dari luar negeri.

Padahal Indonesia sebagai bangsa yang besar tentu bisa memproduksinya sendiri dengan mengedepankan sistem garapan Soekarno, yakni Berdikari (berdiri di atas kaki sendiri).

“Kini setelah 76 tahun kita merdeka, paracetamol saja kita masih impor. Infus, cairan infus, kita masih impor. Padahal kita mampu berdikari,” ujar Hasto saat menyampaikan amanat dalam upacara bendera peringatan HUT ke-76 RI di Kompleks Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Selasa, (17/8/2021).

Sulit berdikari kerena ada mental terjajah kepentingan asing

Lebih lanjut Hasto juga memaparkan penyebab dari kemandirian bangsa Indonesia yang seakan bergerak lambat.

Menurutnya, hambatan itu tak lain karena adanya mental-mental di kalangan birokrat yang terjajah oleh kepentingan bangsa asing, sehingga selalu impor produk.

Baca Juga...  Pesta Rakyat Sekitar 2 Tahun, Gubernur Jambi Al Haris Sudah Bahas Pemilu dan Pilkada Serentak

“Ada mental-mental di kalangan birokrasi yang masih terjajah kepentingan-kepentingan asing, sehingga lebih memilih produk-produk impor,” ujarnya.

Padahal saat pandemi Covid-19 ini seharusnya jadi momentum untuk bangsa Indonesia berdirkari di semua bidang, termasuk kesehatan.

Tiru semangat Bung Karno!

Hasto pun mengajak seluruh masyarakat untuk mengingat kembali ajakan yang selalu digelorakan oleh Presiden RI Pertama Soekarno, terkait bangsa yang percaya diri terhadap kemampuannya.

Kemudian dia mengisahkan momen saat Presiden AS Gerald Ford pernah hendak membangun pabrik mobil di Indonesia. Namun dengan tegas Bung Karno menolak lantaran menginginkan pabrik mobil yang dibangun oleh insinyur Indonesia yang bersekolah di luar negeri.

“Dengan bangga Bung Karno mengatakan, biarkanlah pabrik mobil itu nanti dibangun para insinyur-insinyur Indonesia yang akan kembali dari sekolah di luar negeri. Itu menunjukkan semangat berdiri di atas kaki sendiri,” tuturnya.

Untuk itu, lanjut Hasto, PDIP memberikan apresiasi dan penghormatan kepada para peneliti dan ilmuwan Indonesia seperti Indra Rudiansyah dan Carina Citra Dewi Joe yang turut andil dalam menemukan vaksin Astrazeneca.

“Ini membawa kebanggaan bagi kita,” imbuhnya.

Alasan pentolan PDIP makin gencar kritik Jokowi

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi. (istimewa)
Megawati kok sering sindir dan nasihati Jokowi ya. Komunikasi Ketua Umum PDIP itu dinilai ada pesan khusus kepada Jokowi lho. Pesan tersebut ada konsekuensinya pada partai moncong putih. Pengamat sampai bilang pesan Megawati itu dengan bumbu kegagalan Jokowi.

Baca Juga...  Sebut Risma Sakit Jiwa, Elite PD: Caci Maki Tak Akan Membentuk Good Governance!

Megawati dinilai gerah juga kalau Jokowi gagal, maka PDIP akan kena dampaknya. Makanya ibu dari Puan Maharani itu makin getol nasihati Jokowi ini itu.

Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengatakan belakangan Megawati sindir Jokowi karena terkait penanganan pandemi Covid-19. Megawati nggak mau penanganan pandemi ini kacau balau yang bisa berdampak pada nama baik partai.

Kan Jokowi itu ditegaskan terus sebagai petugas partai, kalau berhasil maka partai punya nama baik dan demikian sebaliknya. Ujang mengatakan apa yang diucapkan Jokowi belakangan ini tentu ada pesan untuk Jokowi.

“Karena jika Jokowi dianggap gagal oleh rakyat Indonesia dalam menangani pandemi Covid-19. Maka hal tersebut akan berdampak buruk bagi PDIP,” ujarnya Jumat (13/8/2021).

Lantaran nama partai yang jadi pertaruhan, maka Jokowi mesti terima nasihat apa yang disampaikan Megawati.

“Karena kegagalan Jokowi, akan berpengaruh pada PDIP. Makanya suka tak suka, senang tak senang, Megawati dan timnya akhir-akhir ini sering kritik Jokowi,” ujar Ujang yang menjabat pula sebagai Direktur Eksekutif Indonesia Political Review.

Sumber: Suara.com

Share :

Baca Juga

Politik

Akankah NasDem Bidik Wabup Bakhtiar Untuk Pimpin DPD Batanghari?

Berita

Pimpin Ketua DPRD Provinsi Jambi, Ini Sosok Politisi Muda Muhammad Hafiz Fattah

Nasional

Fadli Zon Minta Polisi Tak Berlebihan Tanggapi Mural Jokowi: Respons Berlebihan Mereduksi Hak Rakyat

Politik

Wacana Pilpres Diundur 2027, Pengamat: Itu Isu Bahaya Sampai 2024 Saja Rakyat Sudah Megap-megap

Berita

DPC Partai Demokrat Tanjabbar Buka Pendaftaran Catat Hari dan Syaratnya

Politik

Pimpin NasDem Provinsi Jambi, Apakah Fasha Bakal Incar Kursi Gubernur 2024 ?

Nasional

Pandemi, Legislator Daerah Ini Anggarkan Beli Baju Hampir Rp1 Miliar

Berita

Di Duga Nepotisme , Warga Mendalo Laut Akan Laporkan Panwascam Jaluko ke DKPP.