PublishNews.id — Seperti tidak ada titik terang konflik lahan ecaliptus antara kelompok tani terusan bersatu dengan pihak PT Wira Karya Sakti atau kerap di kenal WKS di Kabupaten Batanghari.
Konflik itu terjadi kurang lebih 3 tahun dari tahun 2018 hingga saat ini masih terus berlanjut, dimana kelompok tani terusan bersatu meminta kepada pihak PT WKS untuk membebaskan lahan mereka seluas 2.620 Hektare.
” Semua berkas kami lengkap, kami cuma minta serahkan lahan kami yang 2.620 hektar ” Ujar Ketua Kelompok Tani Terusan Bersatu, Ismawati, Rabu (11/08/2021).
Dikatakan orang yang kerap di sapa Busu Is pihaknya telah berkoordinasi dengan kementerian LHK, namun hingga saat ini pihak PT Wira Karya Sakti (WKS) juga belum memenuhi permintaan mereka.
” Kami sudah ke kementerian LHK, dan pihak WKS menyerahkan ke pemerintah sementara pemerintah menyerahkan ke pihak WKS ” imbuhnya.
Di ketahui hingga saat ini sejak hari Sabtu (07/08/2021) kemarin pihak kelompok tani harus menduduki lahan mereka.
” Kami hanya menduduki lahan, tidak ada pengrusakan yang kami lakukan, kami berharap pemerintah Kabupaten Batanghari dan Provinsi Jambi memperhatikan kami, karena ini hak kami ” Ungkapnya.
Dengan menduduki lahan tersebut mereka berharap pihak PT WKS yang ingin bermitra dengan kelompok tani terusan bersatu agar segera membebaskan lahan mereka.
” Kita sering rapat di Kesbangpol di kantor bupati kan kita ada timdu juga di kabupaten batanghari ini tapi sampai saat ini tidak ada penyelesaiannya hanya tarik ulur omongan dari WKS mau ngasih sekian-sekian nggak ada, tapi mereka siap bermitra dengan kita cuma sampai saat ini lahan yang mau bermitra sama kita belum disebutkan nominal berapa ” Bebernya.
Kendati demikian Pihak Kelompok Tani Terusan Bersatu hingga kini akan terus menduduki lahan mereka, hingga PT WKS menyerahkan lahan dengan tertulis.
“itu yang kita tunggu ada hitam diatas putih antara kita dan WKS serta pemerintah mengesahkannya ” Ujar Ismawati.***