Publishnews.id-Setelah melalui proses dan perjuangan yang cukup panjang, ahirnya Pemerintah Daerah (Pemda) Batanghari menerima pinjaman dari Bank.
Penandatangan akad kredit sindikasi pinjaman pun dilakukan Pemkab Batanghari dengan Bank Jambi dan Bank Sumsel Babel.
Penandatangan tersebut dihadiri Wakil Bupati Batanghari, Bakhtiar, Ketua DPRD Kabupaten Batanghari Anita Yasmin, Sekretaris Daerah Batanghari Muhammad Azan dan sejumlah pimpinan OPD di Kantor Mahligai BPD 9 Jambi.
Pemberian pinjaman tersebut diwujudkan melalui Penandatanganan Perjanjian Akad Kredit Pemerintah Daerah antara Bank Jambi, Bank Sumsel Babel dengan Pemerintah Kabupaten Batanghari.
Penandatangan itu dilakukan Direktur Utama Bank Jambi, H. Yunsak El Halcon dan Direktur Bisnis Bank Sumsel Babel, Antonius Prabowo Argo sebagai bank dalam pembiayaan pinjaman tersebut bersama Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arief pada Senin (18/7/2022).
“H. Yunsak El Halcon mengatakan berkat kolaborasi, sinergi dari Pemda Batanghari serta sindikasi Bank Sumsel-Babel proses pinjaman daerah berjalan dengan baik.
“Allah meridhoi hari ini melakukan penandatanganan. InsyaAllah perlu dijaga pelaksanaanya. Ini tugas Bapak Bupati, mudah-mudahan sesuai rencana,” katanya kepada wartawan usai melakukan penandatanganan.
Meski sudah ditandatangani pihaknya masih membuka ruang kalau nanti dalam perjalanannya ada itung-itungan yang memang turun.
“Ya kami bisa tambah. Kabupaten/kota se-provinsi Jambi yang pertama kali melakukan pinjaman yaitu Pemerintah Batanghari,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief mengatakan pinjaman daerah ini merupakan penyelesaian yang lebih cepat atau akselerasi dari masalah yang dihadapi masyarakat Batanghari.
“Batanghari ini kita ketahui sektor utamanya adalah pertanian. Bagaimana saat eksekusi barang dan jasa yang ada di Batanghari berjalan dengan baik,” sebut Bupati.
Orang nomor satu di Batanghari ini sangat menyakini dampak ekonomi dari kegiatan yang dilaksanakan dengan dana pinjaman ini akan lebih cepat dirasakan masyarakat dibanding dua atau tiga tahun ke depan. Dan akan jauh berbeda dampak ekonomi yang dihasilkan.
Makanya Pemerintah Batanghari melakukan kesepakatan dengan Bank Jambi untuk melakukan pinjaman. Kita juga ada itung-itungan biaya infrastruktur pada tahun depan itu akan naik, jadi beban bunga sudah tertutupi dengan selisih pembiayaan dari tahun ke tahun,” jelas Fadhil.
Demikian juga Bank Jambi menurutnya merupakan Bank Pemerintah jadi sama-sama membesarkan diri. Bagaimana kabupaten dan kota di Jambi ini dapat manfaat dari Bank Jambi. Diharapkan Bank Jambi bisa lebih baik ke depan dalam membantu Pemda untuk memberikan pelayanan ke masyarakat.
“Ketika ditanya besaran pinjaman dari yang yang disetujui dan yang diajukan Pemerintah Kabupaten Batanghari sebesar Rp 300 miliar, Fadhil bilang maksimal Rp 200 miliar yang didapatkan.
“Iya, itu yang kita laksanakan. Kita awasi sama-sama. Mudah-mudahan cukup untuk pembiayaan pembangunan. Bagaimana azas efektif dan efesien tetap kita jaga,” pungkasnya.
(*)