PublishNews.id – Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Swadaya Masyarakat Peduli Pemantau Anggaran Negara, gelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Jambi yang terletak di kawasan jalan Jendral Sudirman, Tehok, Kota Jambi, Jum’at (10/11/2021).
Kedatangan sejumlah aktivis Jambi ini untuk menyuarakan aspirasi terkait adanya dugaan penyimpangan dari beberapa item pekerjaan, salah satunya penggunaan material batu kubikal yang diduga tidak sesuai spesifikasi pada paket pekerjaan Preservasi Jalan Batanghari II – Zona V senilai Rp 133,3 Milyar, Yang bersumber dari dana APBN Tahun Anggaran 2020,yang dikerjakan oleh PT Nindiya Karya. Dan satu Paket Kegiatan yaitu Zona V – Muara Sabak, dengan Nilai Rp 129,5 Milyar yang dikerjakan Oleh PT. Yasa Patria Perkasa.
Hadi Prabowo selaku Sekjen DPP LSM MAPPAN mengatakan, dalam keterangan rilisnya, Kementerian PUPR lewat Dirjen Bina Marga telah mengalokasian anggaran untuk dua proyek multi years, yang menjadi tanggung jawab Balai Pelaksana Jalan Nasional IV Jambi dengan total mencapai Rp 262 Milyar.
Ini nilai yang sangat amat fantastis dan bukan main besarnya, seharusnya pihak rekanan harus mengerjakannya secara benar tanpa harus melakukan kecurangan, apa lagi sekelas PT. Nindiya Karya, bukannya itu perusahaan milik BUMN, yang nota bene perusahaan jasa kontruksi plat merah.
“Perlu saya sampaikan bahwasannya berdasarkan hasil penelusuran kami di lapangan terdapat dugaan penggunaan material batu kubikal yang tak sesuai dokumen dalam proyek multi years tersebut. Saya berharap pihak BPJN IV membenahi hal tersebut agar tidak menjadi temuan penyimpangan,” katanya
Hadi memiliki argumen soal ini. Menurutnya, dalam dokumen lelang, batu kubikal mesti didatangkan dari Merak, namun hasil temuannya, material batu kubikal justru hanya didatangkan dari daerah yang terdekat dengan lokasi proyek yaitu Merlung Tanjung jabung barat, apa karna ada kelebihan harga yang bisa di mark up dan kalian bagi-bagi,”, jelasnya.
Disela orasinya Hadi Prabowo dan dua orang perwakilan pendemo diperkenan untuk bertemu secara langsung Dengan Edy yang saat ini menjabat sebagai Kasatker PJN I Jambi.
Edy berterima kasih kepada rekan-rekan LSM, karna sudah menyampaikan aspirasi untuk menjadi bahan evaluasi dan pembenahan bagi mereka, akan tetapi dirinya juga membantah bahwa material batu yang digunakan oleh PT. Nindiya Karya dan PT. Yasa Patri Perkasa sudah memenuhi standar dan sesuai spesifikasi, serta telah melalui hasil uji laboratorium.
“Terkait penggunan batu kubikal tersebut tidak serta merta harus didatangkan dari Merak, karna batu Jambi juga banyak. Asalkan batu tersebut memenuhi standar dan hasil labornya sesuai dengan spesifikasi,” sebutnya.
Namun yang perlu saya perjelas, apa maksud dan niat rekan semua ini, jangan sampai terselib niat yang tidak baik, dan ada kepentingan lain. Kalau untuk evaluasi dan mengingatkan saya sangat berterimakasih.
Edy juga meminta dokumentasi dan data lapangan, dimana titik lokasinya dan mintak ditunjukkan bukti – bukti apa yang menjadi temuan. Dirinya juga mengatakan bahwa perihal tersebut pihaknya akan bahas dengan pihak rekanan, ini agar pihak rekanan menunjukkan data hasil uji labor batu kubikal tersebut.
“Saya juga kepingin suatu saat kita bisa turun kelapangan secara bersama – sama untuk melihat pekerjaan tersebut, untuk sekarang biarkan dulu pihak rekanan focus bekerja biar mereka tidak terganggu, karna kami dikejar dengan progres.”
Menanggapi hal itu, Hadi Prabowo mengatakan kepada edy bahwa niatnya hanya semata – mata untuk pembangunan jambi yang lebih baik dan perlu untuk mengingatkan.
“Tidak ada maksud dan tujuan lain, dan perlu bapak ketahui jauh sebelum saya melakukan aksi disini beberapa kali hal ini juga sudah saya suarakan di Kementerian PUPR dan Dirjen Binamarga.”
“Jika memang bapak ingin ajak saya turun kelokasi dengan senang hati kan saya tunjukkan semua dimana titik – titik yang menjadi temuan, dan diduga kuat terdapat penyimpangan seperti yang saya sampaikan,” tukasnya.