PublishNews.id — Pengamat politik Ujang Komarudin menyebut wacana penyelenggaraan Pemilu 2024 diundur ke 2027 merupakan isu bahaya. Sampai 2024, rakyat sudah megap-megap.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin bahkan menilai wacana itu bisa membuat Presiden Jokowi berhenti di tengah jalan.
“Itu isu bahaya. Sampai 2024 saja rakyat sudah megap-megap. Jika pemilu diundur 2027. Jokowi bisa turun di tengah jalan. Karena rakyat akan marah beneran,” kata Ujang kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (15/8/2021).
Direktur eksekutif Indonesia Political Review menegaskan, pemerintah harus segera meredam munculnya isu penyelenggaraan pemilu diundur.
Sebab jika tidak diantisipasi dengan baik, maka akan memancing emosi rakyat.
“Jadi rakyat jangan dipancing-pancing dengan isu diundur 2027,” imbuhnya.
Dia menambahkan sebelumnya muncul isu tiga periode Joko Widodo dan langsung memantik seluruh emosi mahasiswa dengan membuat meme yang menyudutkan Jokowi.
“Kemarin saja isu Jokowi 3 periode. Langsung disambut dengan The King of Lip Service. Dan Jokowi langsung kelabakan,” katanya.
Pihaknya justru menantang pemerintah atau siapapun yang menggelontorkan isu pemilu 2027 untuk tidak main-main.
Sebab amarah mahasiswa dan rakyat bisa tidak terbendung.
Mulanya muncul wacana Pileg dan Pilpres 2024 akan diundur ke 2027 beredar di media sosial. Namun wacana buru-buru dibantah Wakil Ketua Komisi II DPR Saan Mustopa.
Di satu sisi, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ilham Saputra mengatakan bahwa wacana yang beredar sebenarnya adalah pengunduran pilkada serentak, bukan pileg dan pilpres.
Adapun Pilpres dan Pileg tetap digelar tahun 2024.
“Itu menurut yang saya dengar pada wacana revisi UU Pemilu dan Pilkada,” lanjut dia.
Terlepas dari itu, Ilham Saputra memastikan usulan tersebut bukan berasal dari KPU. (Rmol.id/Pojoksatu.id/PublishNews.id)