Gerak Cepat Satreskrim Polres Muaro Jambi Tindaklajuti Terkait Postingan Gudang Minyak Diduga Ilegal Viral di Medsos Marak Kasus Debt Collector Tarik Paksa Kendaraan di Jalan/Tempat Umum Tak Hanya Meriahkan Peringatan Hari Lalulintas Bhayangkara ke 69, Kapolda Jambi Turut Berikan Penghargaan ke Personil BREAKING NEWS: Romi-Sudirman Nomor Urut 1, Haris-Sani Nomor 2 Jalan Tol Tempino – Bayung Lencir Akan di Uji Coba Bulan Depan, Jarak Tempuh ke Bayung Lincir Hanya 15 Menit.

Home / Politik

Selasa, 24 Agustus 2021 - 14:23 WIB

Kepercayaan Publik Terhadap Jokowi Menurun, Parpol Koalisi Pemerintah Dinilai Sudah Tak Akur

Para sekjen parpol koalisi Jokowi. ©2018 Merdeka.com

Para sekjen parpol koalisi Jokowi. ©2018 Merdeka.com

PublishNews.id – Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengkritik keras pemerintahan Presiden Joko Widodo. Salah satunya terkait penanganan Covid-19 dan program vaksinasi.

Pengamat politik Ujang Komarudin melihat partai koalisi pendukung pemerintah sudah tidak kompak. Partai koalisi mulai mengambil jalan masing-masing untuk kepentingan suara di pemilu selanjutnya.

“Ya tak akur. Koalisi saat ini main masing-masing. Karena untuk kepentingan elektoral,” ujar Ujang kepada wartawan, Selasa (24/8).

Ujang melihat, partai koalisi berusaha menyelamatkan diri masing-masing. Melihat keadaan hari ini, jika partai tidak berbicara maka elektabilitasnya terancam tergerus.

“Karena partai-partai koalisi pemerintahan jika diam saja, maka elektabilitasnya akan turun,” ujarnya.

Baca Juga...  DPP PPP Bahas Pemilu 2024, Ini Harapannya Kepada Bupati Fadhil Arief

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini menjelaskan, kepercayaan publik terhadap pemerintahan Joko Widodo sedang turun. Sejumlah survei mencatat penurunan kepercayaan publik terhadap Jokowi karena penanganan pandemi Covid-19.

“Karena imbas dari kepercayaan publik yang rendah terhadap pemerintah,” kata Ujang.

Sebelumnya, survei Charta Politika Indonesia juga melansir data turunnya elektabilitas Partai Golkar. Kini hanya 6,6 persen. Turun dari sebelumnya 7,8 persen.

Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily menilai, kondisi dialami partainya seiring turunnya kepercayaan publik terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Oleh karena itu, penurunan kepercayaan publik ini berdampak terhadap partai-partai yang diasosiasikan sebagai pendukung pemerintah termasuk Golkar.

Baca Juga...  Reskrim Polsek Sungai Gelam Berhasil Ringkus Curamor Di Lintas Jambi Palembang

Ujang Komarudin menilai, penurunan elektabilitas Golkar itu konsekuensi berkoalisi dengan pemerintah. Menurut Ujang, kepercayaan publik yang turun bisa memengaruhi elektabilitas partai-partai yang mendukung pemerintahan.

“Itu salah satu kerugian Partai Golkar. Berkoalisi dan di saat yang sama kepercayaan rakyat terhadap pemerintah rendah,” ujar Ujang kepada wartawan, Sabtu (14/8).

Dia menambahkan, Golkar dinilai salah satu partai yang loyal terhadap Presiden Jokowi. Golkar tak bermanuver dan tidak mengkritik pemerintah. Sehingga, dampaknya dirasakan langsung partai beringin ini.

“Itulah risiko berkoalisi. Selama ini hanya Partai Golkar yang loyal pada presiden. Jadi dampaknya ikut terasakan langsung oleh Partai Golkar,” kata Ujang.

Merdeka.com

Share :

Baca Juga

Berita

Terkait Tahapan Pemilu 2024, Partai Golkar Muaro Jambi Rampung Sempurnakan Dokumen Perubahan DCS

Politik

Bela Anies Baswedan, Demokrat Sebut PSI Partai Lokal, Cuma Ngurusin Ibukota Saja

Politik

Pemilu Diundur 2027, Pengamat Ini Sebut tak Masalah, tapi Ada Konsekuensinya

Nasional

Pandemi, Legislator Daerah Ini Anggarkan Beli Baju Hampir Rp1 Miliar

Politik

Kabinet Sibuk Kampanye Jelang Pilpres 2024, Fahri Hamzah Tantang Jokowi

Batanghari

DPP PPP Bahas Pemilu 2024, Ini Harapannya Kepada Bupati Fadhil Arief

Politik

Tegas! Tokoh Muhammadiyah dan NU Desak Polisi Tangkap Abu Janda

Berita

BREAKING NEWS: Romi-Sudirman Nomor Urut 1, Haris-Sani Nomor 2