Publishnews.id – BATANGHARI – Titik Kemacetan di wilayah kabupaten batanghari ma.bulian – Ma. Tembesi sudah menjadi buah bibir dari masyarakat luas, terutama para pengguna jalan yang melintas di jalan negara tersebut.
Pemerintah sudah berupaya mengkordinir dari segala upayah supaya masalah kemacetan ini dapat cepat teratasi , namun masih juga sampai saat ini kecolongan dikarenakan beberapa Faktor-faktor tertentu yang menghambat, seperti salah satunya sering di titik kemacetan di jalan Ma. Bulian- ma. Tembesi terjadinya kerusakan mobil di bahu jalan , diikarenakan di duga salah satu truck dengan Muatan mobil tambang melebihi kapasitas tonase yang telah di sepakati, mereka (Pengusaha tambang) seakan-akan Para Pengusaha tambang tutup mata dan tidak mengindahkan aturan yang di buat Pemerintahan setempat.
Dari dampak kemacetan ini sangat di rasakan masyarakat setempat, dan beberapa keluhan-keluhan dari masyarakat luas Penguna jalan lainnya,
Salah satunya warga Penguna jalan yang terdampak dari kemacetan yang tak kunjung usai ini adalah warga yang berdomisili di desa jelutih kecamatan bathin XXIV yang terlihat lesuh dan sedih menjadi Penumpang mobil ambulance rumah sakit umum daerah setempat yang di dampingi satu Jenazah anaknya yang terbujur kaku , terlihat keberadaan ibuk-ibuk di dalam satu unit mobil ambulance Pembawa jenazah milik rumah sakit yang terjebak kemacetan di desa simpang karmeo kecamatan bathin XXIV Batanghari jambi, Sabtu 10/09/02.
Saat di wawancarai salah seorang awak media’ dengan mimik sedih beliau mengatakan” Kami berangkat membawa jenazah anak saya dari rumah sakit sekitar jam 7.00 Wib.
Sampai di sini desa simpang karmeo Pukul 08.00 wib sudah sekitar 12 jam Perjalan belum juga sampai tujuan tempat saya tinggal yaitu di desa jelutih, kalau kayak gini jam brapa lagi kami bisa sampai ke tujuan, soalnya kasian anak saya sudah terlalu lama dan segera untuk dikebumikan, ” ujar warga.
Di tempat yang sama ‘ rudi sopir ambulance mengatakan ” Kita sudah belasan jam terjebak kemacetan, yang biasanya jarak tempuh normal sekitar kurang lebih 1 jam lamanya Perjalanan.
Masih lanjut rudi ” faktor kemacetan ini dikarenakan mobil tambang terutama tambang batubara sudah sangat berlebihan , tolong Pemerintah dan dinas terkait di tertibkan kembali dengan serius, cari solusinya bagaimana , ini kasian jenazah sudah terlalu lama dari tadi malam sampai pagi ini masih di wilayah ini “harap rudi .
(*)
Sumber: Benuanews.com