– Dilepas Dansat Brimob, Iptu Ilham Tri Kurnia Mutasi Tugas ke Polisi Umum Dandim 0416 Bungo Tebo, Letkol Inf Arief Widyanto, Hadiri Upacara Hari Pendidikan Nasional 2024 di Kabupaten Tebo Terpantau Padat, Lancar dan Terkendali, Dirlantas Polda Jambi Turut Pantau Pos Pengamanan dan Pelayanan  Pengangkut Pasir Dan Sawit,Diduga Kuat Penyebab Amblasnya Jembatan Pulau Betung Penghubung Kecamatan Pemayung Dandim 0415/Jambi Ikuti Prosesi Korps Rapot Kenaikan Pangkat

Home / Ekonomi / Saham

Rabu, 11 Agustus 2021 - 17:28 WIB

Ekonom: Investor Harus Hati-hati Investasi di Saham Startup Seperti Bukalapak

Logo bukalapak

Logo bukalapak

PublishNews.id – Ekonom dari Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adinegara menyatakan investor harus berhati-hati dalam berinvestasi di saham-saham Startup seperti Bukalapak.

Dia menjelaskan, investor perlu memperhatikan dan memikirkan secara matang dalam berinvestasi di saham startup.

Pasalnya, lanjut Bhima, perusahaan startup rata-rata belum mendapatkan keuntungan, sehingga investor tidak bisa mengharapkn dividen.

“Dan berharap pada capital gain yaitu selisih karena kenaikan harga saham, jadi dia (investor) mendapatkan di situ,” ujar Bhima saat dihubungi, Rabu (11/8/2021).

Selain itu, tutur Bhima, karena mendapatkan dana dari pasar modal, sehingga harus meningkatkan layanannya kepada konsumen.

Jika tidak, Bhima memperkirakan, bisa terjadi kembali dot com bubble atau yang menjadi saham spekulatif, karena prospeknya terlalu dibesar-besarkan.

Baca Juga...  Angkringan Dua Putri ,Usaha Kuliner Berbasis Ekonomi Kreatif Sajian Beragam Makanan Dan Minuman Kekinian Berbasis UMKM

“Terlalu dibesar-besarkan prospeknya, sehingga terjadi koreksi yang dalam dan mengganggu pasar modal,” ucap dia.

Namun demikian, Menurut Bhima, saat ini memang momentum perusahaan startup harus mencari dana dari pasar modal.

“Tahun 2021 ini momentum startup yang ingin mencari pendanaan publik khususnya IPO, kenapa, ketika adanya pembatasan sosial yang lebih ketat, dan kasus positif yang masih tinggi, masyarakat lebih banyak konsumsi secara online, startup ini berada di tahun keemasan,” kata dia.

Untuk diketahui, Pergerakan saham PT Bulapakak.com Tbk (BUKA) memerah. Bahkan pergerakan harga saham BUKA menyentuh Auto Reject Bawah (ARB).

Berdasarkan data RTI, selama Selasa kemarin saham BUKA anjlok 6,76 persen atau 75 poin di harga Rp 1.035 per lembar saham.

Baca Juga...  Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Kabar Duka dari Ustadz Abdul Somad

Menanggapi hal tersebut, Analis dari Panin Sekuritas, William Hartanto mengatakan, penurunan harga saham BUKA ini diakibatkan tekanan jual asing, sehingga membuat harga saham bisa sentuh ARB.

Selain itu, anjloknya harga saham BUKA juga adanya aksi ambil untung para investor.

“Menurut saya, tekanan jual asing ya, ini lumayan besar terjadi sejak hari pertama listing. Dan sebagian pelaku pasar yang melakukan profit taking juga karena sudah profit posisinya,” ujar William.

Namun, VP Corporate Affairs PT Bukalapak.com Tbk Siti Sufintri Rahayu menegaskan, transaksi saham Bukalapak di bursa saham setelah melakukan listing murni merupakan mekanisme pasar.

Sumber: Suara.com

Share :

Baca Juga

Berita

PTPN VI dan Pemprov Jambi Tandatangani MoU Pengembangan SDM Sektor Perkebunan

Daerah

Al Haris Minta Kepada Seluruh Kabupaten/ Kota Jaga Stabilisasi Harga Minyak Goreng

Berita

“Sebanyak 280 UMKM Kota Jambi Ikuti Bimtek Keamanan Pangan

Daerah

Rendahnya Ekspor Produk Kopi di Jambi Karena Eksportir Datang ke Lokasi Pertanian

Daerah

Gubernur Jambi Al Haris Serahkan Bangun 4 Ton Beras Kepada Anak Yatim Piatu

Batanghari

Pinjaman Disetujui oleh Bank, Fadhil Arief: Semoga Cukup Untuk Pembiayaan Pembangunan

Batanghari

Tahun 2022 Pemkab Batanghari Anggarkan 31 Unit Power Thresher

Ekonomi

Harga CPO Jambi turun Rp166 per kilogram jadi Rp12.628